Cerita tentang Pramuka 2023 di SMAK Yakobus Rasul Lewoleba

 



SMAK – Pasukan Pramuka SMAK St. Yakobus Rasul Lewoleba, NTT, telah membuka secara resmi kegiatan Pramuka ditandai dengan apel pembuka yang dipimpin oleh Benediktus Bataona selaku Wakasek Kesiswaan, Sabtu 12 Agustus 2023 sekitar pukul 16.00 Wita. 

Sekitar 11 kemah yang disiapkan sebagai rumah untuk beberapa hari dalam kegiatan Pramuka. Sesuai jadwal, apel penutup akan dilakukan pada Senin, 14 Agustus 2023.

Benediktus Bataona dalam arahannya mengharapkan agar kegiatan Pramuka ini dimaknai dengan sungguh-sungguh untuk melatih kepribadian.

“Kegiatan ini untuk melatih kepemimpinan baik untuk diri sendiri maupun untuk memimpin orang lain. Kegiatan ini juga untuk memupuk persaudaraan,” tegasnya.

Setelah apel pembuka sebagai tanda aktivitas resmi Pramuka dimulai, ada hal yang terbilang unik dilakukan di SMAK Yakobus Rasul Lewoleba. 

Mereka menggunakan waktu luang pada malam hari untuk latihan koor bersama. 

Hal ini dilakukan karena besoknya, Minggu, 13 Agustus 2023, mereka akan bertugas membawakan koor di gereja St. Fransisks Asisi Lamahora. 

Diiringi bunyi musik merdu yang tercipta dari kelincahan jari tangan Antonius Kiabeni, latihan koor tersebut layaknya sedang dibawakan dalam perayaan ekaristi resmi dan meriah.

Tak hanya itu, Frater Epi tampak semangat mebimbing anak-anak SMAK St. Yakobus Rasul Lewoleba agar berlatih secara baik. 

Sebab bernyanyi berarti berdoa dua kali. Demikian sebuah pepatah latih mengajarkan.

Air Mata

Sebagai lembaga pendidikan Katolik, SMAK St. Yakobus Rasul Lewoleba menjadikan kehidupan rohani sebagai bagian dari pendidikan utama. 

Oleh karena demikian, usai makan malam, diadakan pula doa bersama dilengkapi dengan mendengarkan sebuah renungan yang dibawakan oleh Frater. Epi, SVD. 

Dalam renungan itu, Frater Epi menyingung tentang kaum muda yang hidup pada zaman yang serba bebas. 

Ia mengaktifkan kembali identitas kaum muda sebagai agen perubahan dalam hidup. 

Hal ini akan bertolak belakang jika kaum muda lebih memilih alkohol, obat-obat terlarang sebagai bagian dari gaya hidup yang terus melekat.

Pada refleksi yang lain, Frater Epi mengajak mereka untuk kembali melihat jerih payah orangtua yang telah melahirkan dan merawat mereka hingga kini. 

Tepat disinilah, beberapa siswi SMAK St. Yakobus Rasul meneteskan air mata. 

Suasana tampak hening, hanya suara refleksi dari Frater yang  terus terdengar dan masuk hingga ke relung jiwa pasukan Pramuka SMAK St. Yakobus Rasul Lewoleba.***

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama